Begitulahsepenggal cerita dalam Hikayat Kisah 1001 Malam atau Alfu Laila wa Laila. Banyak kalangan beranggapan, Hikayat 1001 Malam merupakan sumbangan besar peradaban Islam abad ke-9 kepada khasanah sastra dunia. Kisah-kisah ini banyak diceritakan kembali dalam berbagai bahasa dan versi, tidak hanya di kawasan Persia --sekarang
- Karya sastra epik Arab yang cukup melegenda dan masih digemari sampai sekarang adalah Hikayat 1001 Malam. Bisa dikatakan Hikayat 1001 Malam adalah "buku ibu" dalam sastra tradisional Arab. Sastra ini muncul pada masa pemerintahan Khalifah Harun Al Rashid dari Bani Abbas di abad 8 masehi. Pada kekhalifahan yang pemerintahannya berada di Baghdad itu, terdapat kumpulan cerita tradisional dari berbagai bangsa dengan bahasa Persia yang dinamakan Hazar Afsanah Seribu Legenda. Di dalamnya berisi cerita rakyat India dan Persia. Lalu, seorang para pendongeng Muslim meracik kembali cerita tersebut dengan warna lokal Arab. Namun, ada pula yang berpendapat kalau Hikayat 1001 Malam merupakan kumpulan cerita yang terhimpun dari berbagai ramainya perdagangan di zaman kekhalifahan tersebut. Pasalnya, banyak pedagang Cina, India, Afrika, dan Eropa yang singgah di sana. Cerita tradisional berbagai bangsa dikumpulkan dalam buku Hazar Afsanah. Buku tersebut dialihbahasa ke bahasa Arab oleh Abu Abdullah Muhammad Al Gahshigar di abad 9. Lalu, ditambahkan dua sosok yakni Syahrazad dan Syariar ke dalam kerangka cerita di abad 14. Itulah yang kemudian menjadi bentuk modern pertama dari Hikayat 1001 Malam dalam bahasa Arab yang diterbitkan di Kairo pada 1835. Hikayat 1001 Malam menggunakan teknik sastra literary technique yang disebut cerita berbingkai. Dalam gaya bertutur ini, terdapat cerita di dalam cerita yang disampaikan oleh tokoh-tokoh pada cerita cerita tersebut. Dalam Jurnal The GIST volume 3 Nomor 2 2020 disebutkan, cerita berbingkai bisa dikisahkan melalui penuturan salah satu atau beberapa karakter dalam cerita. Sementara itu, teknik cerita berbingkai juga memengaruhi kesusastraan Melayu. Laman Badan Bahasa Kemendikbud mengatakan, cerita berbingkai yang berasal dari India masuk ke kesusastraan Melayu lewat Arab Persia. Oleh sebab itu, kisahnya cukup didominasi pengaruh Islam ketimbang Hindu. Struktur isi dalam cerita berbingkai terdiri dari pokok cerita dan sisipan. Penokohannya bisa berupa tokoh manusia atau tokoh binatang. Jika karakter tokohnya adalah manusia, umumnya berasal dari kalangan istana atau rakyat jelata. Apabila binatang yang menjadi tokohnya, maka sifatnya personifikasi atau seolah-olah hidup seperti manusia. Cerita berbingkai memiliki beberapa ciri seperti selalu memiliki sisipan, umumnya bersifat romantik, ditemukan banyak kiasan atau sindiran, banyak peristiwa atau benda ajaib, dan tajuk cerita memakai watak utama dan muncul anak cerita. Misalnya, dalam Hikayat 1001 Malam, beberapa tokohnya yaitu Scheherazade dan Shahryar. Dikisahkan Ratu Sassanid bernama Scheherazade yang menceritakan kisah menarik pada suaminya Raja Shahryar. Scheherazade menceritakan kisah itu setiap malamnya. Setiap kali bercerita, kisahnya dibuat menegangkan dan menggantung. Shahryar selalu penasaran dengan cerita-cerita yang dibawa Scheherazade. Padahal, penuturan cerita-cerita itu setiap malam adalah cara cerdik Scheherazade agar Shahryar menunda hukuman mati atas dirinya. Walhasil Scheherazade harus membawakan cerita setiap malamnya. Popularitas Hikayat 1001 Malam makin mencuat ketika mulai dihadirkan kisah-kisah lainnya. Contohnya cerita Aladdin dan Lampu Wasiat, Ali Baba, Sinbad Si Pelaut, hingga 40 Pencuri membuat 1001 Malam menarik untuk diikuti dan disimak. Sementara itu, cerita berbingkai khas Melayu dapat pula ditemukan misalnya pada Hikayat Bayan Budiman dan Hikayat juga Mengenal Tradisi Lisan di Indonesia dan Apa Saja Jenis-jenisnya? Amanat dan Nilai yang Terkandung dalam Hikayat Bayan Budiman Apa Saja Fungsi Seni di Masyarakat Seni Rupa, Sastra, Pertunjukan - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Alexander Haryanto
DongengNegeri 1001 Malam Dongeng, Malam from www.pinterest.com. Kumpulan cerita dongeng 1001 malam : Cerita hikayat 1001 malam lengkap sudah banyak kami posting, beberapa diantaranya berkisah mengenai sinbad, abu nawas, ali baba dan lain lain. Mungkin tak ada yang tak kenal dengan dongeng 1001 malam. Source: lintas21.blogspot.com. Melansir
â
SMA Kelas 10 / Ujian Semester 2 UAS / UKK Seni Budaya SMA Kelas 10Cerita Hikayat 1001 Malam berlatar belakang di kerajaanâŠ. a. Iran b. Konstantinopel c. Roma d. Italia e. IndonesiaPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya PAS Fisika SMA Kelas 12Dua kawat sejajar yang berjarak 1 m satu sama lain dialiri arus listrik masing-masing 1 A dengan arah yang sama. Diantara kedua kawat akan terjadi⊠a. Gaya tarik menarik sebesar 4 . 107 N/m b. Gaya tolak menolak sebesar 2 . 107 N/m c. Gaya tarik menarik sebesar 2 . 107 N/m d. Gaya tolak menolak sebesar 2 . 10-7 N/m e. Gaya tolak menolak sebesar 4 . 107 N/mCara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Materi Latihan Soal LainnyaPPKn Tema 5 Subtema 2 SD Kelas 3Bersih dan Suci - Bab 4 Fiqih MI Kelas 4PTS Bahasa Inggris SMP Kelas 7Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Kolonialisme Belanda - Sejarah SMA Kelas 11PAS IPA SD Kelas 5IPA Tema 8 Subtema 2 SD Kelas 6PPKn Semester 2 Genap SMP Kelas 8Rumus Luas Persegi - Matematika SD Kelas 4Ujian Semester 2 Genap PAI SMA Kelas 11US Bahasa Inggris SMA Kelas 12 Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
Adabanyak cerita soal Hikayat 1001 Friday,5 Syawwal 1443 / 06 May 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital. Indeks. Networks retizen.id repjabar.co.id repjogja.co.id. Kanal News. Politik Hukum Pendidikan Umum News
HIKAYAT 1001 Malam yang merupakan sumbangsih peradab-an Islam, kini telah menjadi cerita rakyat seluruh dunia. Sastra epik Arab di zaman kekhalifahan itu telah memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia terutama dalam bidang kebudayaan.âBuku ibuâ sastra tradisional Arab. Begitulah para sastrawan dunia menjuluki kitab alf layla wa-layla hikayat 1001 Malam. Karya sastra epik Arab terbaik yang amat fenomenal itu merupakan buah karya para sastrawan Muslim di era keemasan. Meski telah berusia 12 abad, hikayat 1001 Malam masih memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya Arab maupun sastra epik yang melegenda itu merupakan salah satu bukti kontribusi para sastrawan Muslim di zaman kekhalifahan bagi jagad sastra dunia. Hikayat 1001 Malam yang begitu fenomenal tak pernah mati digilas zaman. Cerita rakyat yang sangat fenomenal itu selalu diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi lainnya dalam peradaban hikayat 1001 Malam merupakan kumpulan cerita berbingkai yang sambung-menyambung dan menampilkan beragam tokoh yang berbeda-beda. Cerita rakyat yang berkisah tentang berbagai legenda, dongeng, fabel, dan roman dengan beragam latar yang berbeda seperti Baghdad, Basrah, Kairo, Damaskus, Cina, Yunani, India, Afrika Utara dan Turki itu muncul pada abad ke-9 M. Ketika itu, Baghdad ibu kota Dinasti Abbasiyah telah menjelma sebagai metropolis intelektual dunia. Selain dikenal sebagai kota ilmu pengetahuan dan peradaban, di era kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid 786 M - 803 M Baghdad pun menjadi kota perdagangan yang sangat penting di itu menjadi tempat persinggahan para saudagar dari berbagai belahan dunia, seperti India, Cina, Afrika serta Eropa. Konon, pada era itulah cikal-bakal hikayat 1001 Malam mulai dirajut. Terdapat beragam versi tentang asalmuasal lahirnya karya sastra epik Arab yang termasyhur itu. NJ Dawood dan William Harvey dalam bukunya berjudul Tales from the Thousand and One Nights mengungkapkan, hikayat 1001 Malam merupakan satra epik yang berasal dari tiga rumpun kebudayaan dunia, yakni India, Persia, dan Arab.âMasterpieces seni cerita bertutur itu berasal dari sebuah buku dari Persia yang hilang berjudul Hazar Afsanah Seribu Legenda,â papar Dawood dan Harvey. Menurut keduanya, buku cerita dari Persia itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada tahun 850 M. Hazar Afsanah, imbuh keduanya, berisi tentang cerita rakyat India dan Persia. âPara pendongeng Muslim yang profesional membumbui dan mengadopsi cerita itu dengan warna lokal Arab.â Versi lainnya menyebutkan, hikayat 1001 Malam sebagai kumpulan ceritera rakyat Arab. Adalah Abu Abdullah bin Abdus Al-Jasyayari seorang pengarang Muslim terkemuka yang merangkai dan dan menulis kisah yang legendaris itu. Kitab alf layla wa-layla yang ditulis Al-Jasyayari ide ceritanya berasal dari Hazar Afsanah yang diterjemahkannya ke dalam bahasa lainnya menuturkan, do ngeng 1001 Malam yang dikenal dalam ba ha sa Persia berjudul Hezar-o yek sab itu merupakan sebuah kumpulan cerita yang disusun selama berabad-abad oleh be gitu banyak pengarang, penerjemah, dan sarjana. Cerita rakyat yang mulai la hir antara abad ke-8 M hingga 9 M itu berawal dan berakar dari cerita rakyat Arab dan Yaman Kuno, India Kuno, Asia Kecil Kuno, Persia Kuno, Mesir Kuno, Suriah Kuno, dan era kekhalifahan Islam. Cerita rakyat India mewarnai dongeng 1001 Malam melalui fabel Sansekerta kuno. Sedangkan, cerita rakyat Baghdad hadir dalam hikayat yang populer itu melalui Kekhalifahan Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Abu Nuwas - penyair terkemuka di era kekuasaan Abbasiyah muncul dalam cerita rakyat yang begitu melegenda itu. Kumpulan cerita rakyat itu mengangkat kisah tentang seorang ratu Sassanid bernama Scheherazade. Dalam dongeng 1001 Malam itu, sang Ratu menceritakan serantai kisah-kisah yang menarik pada suaminya, Raja Shahryar. Cerita demi cerita yang dikisahkan sang ratu pada raja merupakan upaya cerdik yang dilakukannya untuk menunda hukuman mati atas dirinya. Malam demi malam, Ratu Scheherazade bercerita pada sang mengakhiri kisahnya dengan akhir yang menegangkan dan menggantung. Sehingga, sang raja dibuat tertarik dan penasaran untuk mendengar kelanjutan kisah dari sang ratu. Setiap kisah yang diceritakan ratu mampu membetot perhatian raja. Sang raja pun selalu menangguhkan perintah hukuman mati bagi 1001 Malam mengandung beragam cerita seperti, kisah percintaan, tragedi, komedi, syair, ejekan, serta beragam bentuk erotika. Sejumlah kisah yang termuat dalam 1001 Malam juga melukiskan tentang jin, tukang sihir, tempat-tempat legendaris yang sering kali menampilkan tempat dan orangorang yang sesungguhnya. Khalifah Harun Ar-Rasyid, Abu Nuwas dan Wazir perdana menteri Jaâfar Al-Barmaki juga menjadi tokoh cerita. Popularitas Hikayat 1001 Malam semakin mengkilap lantaran diramikan dengan kisah-kisah lainnya yang menarik seperti, Aladdin dan Lampu Wasiat, Ali Baba, Sinbad si Pelaut, serta 40 kisah-kisah yang justru cerita rakyat Timur Tengah yang asli itu tak muncul dalam kitab alf layla wa-layla versi Arab. Kisah-kisah yang menarik itu justru baru muncul dalam The Arabian Nights yang diterjemahkan seorang sarjana Prancis bernama Jean Antonie Galland. Galland mengaku menulis kisah- kisah yang banyak diangkat ke dalam film di berbagai negara itu setelah mendengarnya dari seorang penutur cerita asal Aleppo, Suriah bernama Hanna Diab. Hikayat 1001 Malam yang merupakan sumbangsih peradaban Islam, kini telah menjadi cerita rakyat seluruh dunia. Sastra epik Arab di zaman kekhalifahan itu telah memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia terutama dalam bidang sederet kisah yang memikat, hikayat 1001 Malam telah memberi warna dalam bidang sastra, film, musik dan permainan di berbagai belahan dunia. Itulah yang membuat dongeng 1001 Malam tak lekang digerus zaman. Selalu menemani perjalanan setiap generasi umat versi Prancis hingga PortugisSejatinya, Jean Antonie Galland adalah seorang kolektor yang gemar berburu benda-benda antik. Perburuan barang antik yang dilakukan sarjana berkebangsaan Prancis itu telah mengantarnya pada sebuah naskah kumpulan dongeng Arab yang menakjubkan. Kumpulan dongeng yang dalam bahasa Arab berjudul kitab alf layla wa-laylaitu mampu memikat kolektor benda antik itu begitu yakin naskah kumpulan dongeng Arab yang ditemukannya begitu bernilai. Ia lalu menerjemahkan kitab dongeng 1001 Malam yang dtemukannya itu ke dalam bahasa Prancis yang bertajuk Les Mille et une nuits, contes arabes traduits en francaisSeribu satu malam cerita Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis.Dongeng itu diterjemahkan ke dalam 12 jilid. Galland menerbitkan jilid pertama kisah 1001 Malam itu pada tahun 1704. Sedangkan, dua jilid terakhir diterbitkan pada tahun 1717. Dalam buku dongeng 1001 malam yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Prancis itu, Galland memuat dongeng-dongeng Arab lainnya seperti, Aladin Lampu Ajaib, Ali Baba, 40 Pencuri serta Sinbad si Pelaut. Dongeng itu tak tertulis dalam kitab 1001 Malam asli versi memuat cerita rakyat Timur Tengah itu dari seorang tukang dongeng dari Allepo, Suriah. Sejarah sastra mencatat, Galland sebagai orang pertama yang memperkenalkan dongeng 1001 Malam kepada masya - r akat Eropa. Kisah yang memikat itu pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat Eropa. Berkat alihbahasa yang dilakukannya, nama Galland pun berkibar di daratan 1001 Malam versi bahasa Inggris pun lalu muncul pada tahun 1885. Adalah penerjemah terkemuka bernama Sir Richard Francis Burton yang melakukan alih bahasa kitab alf layla wa- laylake dalam bahasa Inggris berjudul The Book of the Thousand Nights and a Night. Pada tahun itu dia menerbitkan 10 volume dongeng 1001 Malam. Kemudian, pada tahun 1886 dan 1888 Burton kembali menerbitkan enam volume tambahan dongeng 1001 Malam versi bahasa terbaru diterjemahkan Powys Mathers. Versi teranyar itu didasarkan atas manuskrip Suriah abad ke-14 M yang terdapat di BibliothĂ€que Nationale. Pada tahun 2005, seorang sarjana Brasil Mamede Mustafa Jarouche mulai menerbitkan Hikayat 1001 Malam dalam bahasa Portugis. Baru-baru ini, hikayat 1001 Malam juga telah terbit dalam bahasa Indonesia. *
Hikayat1001 malam. Tags: Question 6 . SURVEY . 30 seconds . Report an issue . Q. Cerita yang berlatar belakang sejarah. Tags: Question 21 . SURVEY . 30 seconds . Report an issue . Q. Aliran tasawuf memudahkan penaklukan terhadap wilayah kerajaan Hindu di Indonesia.
ï»żJAKARTA â âBuku ibuâ sastra tradisional Arab. Begitulah para sastrawan dunia menjuluki kitab Alf Layla wa-Layla Hikayat 1001 Malam. Karya sastra epik Arab terbaik yang amat fenomenal itu merupakan buah karya para sastrawan Muslim di era keemasan. Meski telah berusia 12 abad, Hikayat 1001 Malam masih memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya Arab maupun non-Arab. Karya sastra epik yang melegenda itu merupakan salah satu bukti kontribusi para sastrawan Muslim di zaman kekhalifahan bagi jagad sastra dunia. Hikayat 1001 Malam yang begitu fenomenal tak pernah mati digilas zaman. Cerita rakyat yang sangat fenomenal itu selalu diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi lainnya dalam peradaban manusia. Sejatinya, Hikayat 1001 Malam merupakan kumpulan cerita berbingkai yang sambung-menyambung dan menampilkan beragam tokoh yang berbeda-beda. Cerita rakyat yang berkisah tentangberbagai legenda, dongeng, fabel, dan roman dengan beragamlatar yang berbeda seperti Baghdad, Basrah, Kairo, Damaskus, Cina, Yunani, India, Afrika Utara, dan Turki itu muncul pada abad ke-9 M. Ketika itu, Baghdad ibu kota Dinasti Abbasiyah telah menjelma sebagai metropolis intelektual dunia. Selaindikenal sebagai kota ilmu pengetahuan dan peradaban, di erakepemimpinan Khalifah Harun ar-Rasyid 786 M-803 M Baghdad pun menjadi kota perdagangan yang sangat penting di dunia. Kota itu menjadi tempat persinggahan para saudagar dari berbagai belahan dunia, seperti India, Cina, Afrika, serta Eropa. Konon, pada era itulah cikal-bakal Hikayat 1001 Malam mulai dirajut. Terdapat beragam versi tentang asal muasal lahirnya karya sastra epik Arab yang termasyhur itu. NJ Dawood dan William Harvey dalam bukunya berjudul Tales from the Thousand and One Nights mengungkapkan, Hikayat 1001 Malam merupakan satra epik yang berasal dari tiga rumpun kebudayaan dunia, yakni India, Persia, dan Arab. "Masterpieces seni cerita bertutur itu berasal dari sebuah buku dari Persia yang hilang berjudul Hazar Afsanah Seribu Legenda," ujar Dawood dan Harvey. Menurut keduanya, buku cerita dari Persia itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada 850 M. Hazar Afsanah, kata keduanya, berisi tentang cerita rakyat India dan Persia. "Para pendongeng Muslim yang profesional membumbui dan mengadopsi cerita itu dengan warna lokal Arab." sumber Islam Digest RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Sehinggamemberi mereka inspirasi untuk mencetuskan Reinassance. Pada Zaman Bani Abbasiyah ini, nama Khalifah Harun Ar Rasyid tersebar luas seantero dunia. Baginda terkenal dengan jasanya membina Baitul Hikmah. Karya agungnya iaitu 'Hikayat 1001 Malam' menjadi sumber rujukan sejarah bagi menggambarkan keadaan ketika itu.
Hikayat 1001 Malam yang merupakan sumbangsih peradab-an Islam, kini telah menjadi cerita rakyat seluruh dunia. Sastra epik Arab di zaman kekhalifahan itu telah memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia terutama dalam bidang kebudayaan. âBuku ibuâ sastra tradisional Arab. Begitulah para sastrawan dunia menjuluki kitab alf layla wa-layla hikayat 1001 Malam. Karya sastra epik Arab terbaik yang amat fenomenal itu merupakan buah karya para sastrawan Muslim di era keemasan. Meski telah berusia 12 abad, hikayat 1001 Malam masih memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya Arab maupun non-Arab. Karya sastra epik yang melegenda itu merupakan salah satu bukti kontribusi para sastrawan Muslim di zaman kekhalifahan bagi jagad sastra dunia. Hikayat 1001 Malam yang begitu fenomenal tak pernah mati digilas zaman. Cerita rakyat yang sangat fenomenal itu selalu diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi lainnya dalam peradaban hikayat 1001 Malam merupakan kumpulan cerita berbingkai yang sambung-menyambung dan menampilkan beragam tokoh yang berbeda-beda. Cerita rakyat yang berkisah tentang berbagai legenda, dongeng, fabel, dan roman dengan beragam latar yang berbeda seperti Baghdad, Basrah, Kairo, Damaskus, Cina, Yunani, India, Afrika Utara dan Turki itu muncul pada abad ke-9 M. Ketika itu, Baghdad ibu kota Dinasti Abbasiyah telah menjelma sebagai metropolis intelektual dunia. Selain dikenal sebagai kota ilmu pengetahuan dan peradaban, di era kepemimpinan Khalifah Harun Ar-Rasyid 786 M - 803 M Baghdad pun menjadi kota perdagangan yang sangat penting di itu menjadi tempat persinggahan para saudagar dari berbagai belahan dunia, seperti India, Cina, Afrika serta Eropa. Konon, pada era itulah cikal-bakal hikayat 1001 Malam mulai dirajut. Terdapat beragam versi tentang asalmuasal lahirnya karya sastra epik Arab yang termasyhur itu. NJ Dawood dan William Harvey dalam bukunya berjudul Tales from the Thousand and One Nights mengungkapkan, hikayat 1001 Malam merupakan satra epik yang berasal dari tiga rumpun kebudayaan dunia, yakni India, Persia, dan Arab.âMasterpieces seni cerita bertutur itu berasal dari sebuah buku dari Persia yang hilang berjudul Hazar Afsanah Seribu Legenda,â papar Dawood dan Harvey. Menurut keduanya, buku cerita dari Persia itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada tahun 850 M. Hazar Afsanah, imbuh keduanya, berisi tentang cerita rakyat India dan Persia. âPara pendongeng Muslim yang profesional membumbui dan mengadopsi cerita itu dengan warna lokal Arab.â Versi lainnya menyebutkan, hikayat 1001 Malam sebagai kumpulan ceritera rakyat Arab. Adalah Abu Abdullah bin Abdus Al-Jasyayari seorang pengarang Muslim terkemuka yang merangkai dan dan menulis kisah yang legendaris itu. Kitab alf layla wa-layla yang ditulis Al-Jasyayari ide ceritanya berasal dari Hazar Afsanah yang diterjemahkannya ke dalam bahasa lainnya menuturkan, do ngeng 1001 Malam yang dikenal dalam ba ha sa Persia berjudul Hezar-o yek sab itu merupakan sebuah kumpulan cerita yang disusun selama berabad-abad oleh be gitu banyak pengarang, penerjemah, dan sarjana. Cerita rakyat yang mulai la hir antara abad ke-8 M hingga 9 M itu berawal dan berakar dari cerita rakyat Arab dan Yaman Kuno, India Kuno, Asia Kecil Kuno, Persia Kuno, Mesir Kuno, Suriah Kuno, dan era kekhalifahan Islam. Cerita rakyat India mewarnai dongeng 1001 Malam melalui fabel Sansekerta kuno. Sedangkan, cerita rakyat Baghdad hadir dalam hikayat yang populer itu melalui Kekhalifahan Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Abu Nuwas - penyair terkemuka di era kekuasaan Abbasiyah muncul dalam cerita rakyat yang begitu melegenda itu. Kumpulan cerita rakyat itu mengangkat kisah tentang seorang ratu Sassanid bernama Scheherazade. Dalam dongeng 1001 Malam itu, sang Ratu menceritakan serantai kisah-kisah yang menarik pada suaminya, Raja Shahryar. Cerita demi cerita yang dikisahkan sang ratu pada raja merupakan upaya cerdik yang dilakukannya untuk menunda hukuman mati atas dirinya. Malam demi malam, Ratu Scheherazade bercerita pada sang mengakhiri kisahnya dengan akhir yang menegangkan dan menggantung. Sehingga, sang raja dibuat tertarik dan penasaran untuk mendengar kelanjutan kisah dari sang ratu. Setiap kisah yang diceritakan ratu mampu membetot perhatian raja. Sang raja pun selalu menangguhkan perintah hukuman mati bagi 1001 Malam mengandung beragam cerita seperti, kisah percintaan, tragedi, komedi, syair, ejekan, serta beragam bentuk erotika. Sejumlah kisah yang termuat dalam 1001 Malam juga melukiskan tentang jin, tukang sihir, tempat-tempat legendaris yang sering kali menampilkan tempat dan orangorang yang sesungguhnya. Khalifah Harun Ar-Rasyid, Abu Nuwas dan Wazir perdana menteri Jaâfar Al-Barmaki juga menjadi tokoh cerita. Popularitas Hikayat 1001 Malam semakin mengkilap lantaran diramikan dengan kisah-kisah lainnya yang menarik seperti, Aladdin dan Lampu Wasiat, Ali Baba, Sinbad si Pelaut, serta 40 kisah-kisah yang justru cerita rakyat Timur Tengah yang asli itu tak muncul dalam kitab alf layla wa-layla versi Arab. Kisah-kisah yang menarik itu justru baru muncul dalam The Arabian Nights yang diterjemahkan seorang sarjana Prancis bernama Jean Antonie Galland. Galland mengaku menulis kisah- kisah yang banyak diangkat ke dalam film di berbagai negara itu setelah mendengarnya dari seorang penutur cerita asal Aleppo, Suriah bernama Hanna Diab. Hikayat 1001 Malam yang merupakan sumbangsih peradaban Islam, kini telah menjadi cerita rakyat seluruh dunia. Sastra epik Arab di zaman kekhalifahan itu telah memberi pengaruh yang besar dalam peradaban manusia terutama dalam bidang sederet kisah yang memikat, hikayat 1001 Malam telah memberi warna dalam bidang sastra, film, musik dan permainan di berbagai belahan dunia. Itulah yang membuat dongeng 1001 Malam tak lekang digerus zaman. Selalu menemani perjalanan setiap generasi umat Manusia. Dari versi Prancis hingga PortugisSejatinya, Jean Antonie Galland adalah seorang kolektor yang gemar berburu benda-benda antik. Perburuan barang antik yang dilakukan sarjana berkebangsaan Prancis itu telah mengantarnya pada sebuah naskah kumpulan dongeng Arab yang menakjubkan. Kumpulan dongeng yang dalam bahasa Arab berjudul kitab alf layla wa-laylaitu mampu memikat kolektor benda antik itu begitu yakin naskah kumpulan dongeng Arab yang ditemukannya begitu bernilai. Ia lalu menerjemahkan kitab dongeng 1001 Malam yang dtemukannya itu ke dalam bahasa Prancis yang bertajuk Les Mille et une nuits, contes arabes traduits en francaisSeribu satu malam cerita Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis.Dongeng itu diterjemahkan ke dalam 12 jilid. Galland menerbitkan jilid pertama kisah 1001 Malam itu pada tahun 1704. Sedangkan, dua jilid terakhir diterbitkan pada tahun 1717. Dalam buku dongeng 1001 malam yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Prancis itu, Galland memuat dongeng-dongeng Arab lainnya seperti, Aladin Lampu Ajaib, Ali Baba, 40 Pencuri serta Sinbad si Pelaut. Dongeng itu tak tertulis dalam kitab 1001 Malam asli versi memuat cerita rakyat Timur Tengah itu dari seorang tukang dongeng dari Allepo, Suriah. Sejarah sastra mencatat, Galland sebagai orang pertama yang memperkenalkan dongeng 1001 Malam kepada masya - r akat Eropa. Kisah yang memikat itu pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat Eropa. Berkat alihbahasa yang dilakukannya, nama Galland pun berkibar di daratan 1001 Malam versi bahasa Inggris pun lalu muncul pada tahun 1885. Adalah penerjemah terkemuka bernama Sir Richard Francis Burton yang melakukan alih bahasa kitab alf layla wa- laylake dalam bahasa Inggris berjudul The Book of the Thousand Nights and a Night. Pada tahun itu dia menerbitkan 10 volume dongeng 1001 Malam. Kemudian, pada tahun 1886 dan 1888 Burton kembali menerbitkan enam volume tambahan dongeng 1001 Malam versi bahasa terbaru diterjemahkan Powys Mathers. Versi teranyar itu didasarkan atas manuskrip Suriah abad ke-14 M yang terdapat di BibliothĂ€que Nationale. Pada tahun 2005, seorang sarjana Brasil Mamede Mustafa Jarouche mulai menerbitkan Hikayat 1001 Malam dalam bahasa Portugis. Baru-baru ini, hikayat 1001 Malam juga telah terbit dalam bahasa yang Terpengaruh Hikayat 1001 MalamHikayat 1001 Malam telah mampu menyihir para sastrawan barat di era modern. Mereka yang kesihirâ kehebatan kitab alf layla wa- laylaitu antara lainGOETHEmemiliki hubungan emosional yang erat dengan cerita rakyat asal Timut Tengah ini. Menu - rut Katharina Momsen, 1001 Malam mempunyai pengaruh kuat dalam karya-karya Goethe. Ia mulai tertarik dengan cerita-cerita itu sejak belia. Dalam beberapa puisinya, Goethe banyak menyebut Syahrazaadâ tokoh dalam Seribu Satu Malam. Salah satu novel terkenalnya Wilhelm Meisters Wanderjahre Tahun-tahun pengembaraan di Wilhelm Meisters, menggunakan pola penceritaan Syahrazaad dalam 1001 Malam. Goethe tak hanya terpengaruh dengan pola penulisan yang disajikan dongeng rakyat Timur Tengah itu. Goethe juga kerap meminjam tema, judul cerita dan penokohan dari Seribu Satu Malam. ?EDGAR ALLAN POEDia menulis cerita 1002 Malam. Cerita itu sangat terpengaruh dengan Hikayat 1001 Malam yang sangat WILLINGHAMDia adalah pencipta buku komik seri fabel. Willingham menggunakan cerita 1001 Malam sebagai dasar cerita fabel yang dibuatnya yang berjudul 1001 Nights of TENNYSON DAN WILLIAM WORDSWORTHâSDongeng 1001 Malam ternyta juga telah memberi inspirasi terhadap syair dan puisi di Inggris. Puisi kedua penyair itu sangat dipengaruhi dongeng 1001 Malam. Pengaruh cerita rakyat itu mempengaruhi Alfred Tennyson dalam puisinya berjudul Recollections of the Arabian Nights1830. Sedangkan puisi karya William Wordsworthâs yang terinspirasi 1001 Malam berjudul The Preludeâ 1805.REPUBLIKA - Selasa, 22 Juli 2008 Penulis heri ruslan
CeritaHikayat 1001 Malam berlatar belakang di kerajaan. a. Iran b. Konstantinopel c. Roma d. Italia e. Indonesia
Baca selengkapnya di artikel "Kisah Seribu Satu Malam yang Mengubah Sastra Timur Tengah", Kisah 1001 MalamBaca selengkapnya di artikel "Kisah Seribu Satu Malam yang Mengubah Sastra Timur Tengah", hidup seorang raja yang lalim di dataran tinggi Persia sekarang Iran bernama Shahriyar. Sang raja doyan memenggal perempuan yang telah dinikahinya dalam semalam hanya untuk melampiaskan dendam kepada istri pertamanya yang tak setia. Hingga suatu hari, ada seorang putri sulung dari anak wazir kerajaan bernama Shahrazad bersedia menjadi istri semalam sang ini bukan perempuan biasa. Ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata perempuan lain ketika itu. Sebab, ia merupakan pembaca yang tekun. Ia telah banyak membaca ribuan buku perihal para raja, dongeng, dan sejarah umat manusia. Dari modal kisah-kisah yang telah ia baca, Shahrazad menceritakan ulang kepada Shahriyar. Ia menceritakan kisah tersebut sampai waktu fajar mengisahkan itu selama 1000 malam. Sepanjang malam yang banyak itu mengakibatkan Shahriyar menjadi lupa untuk membunuh tetapi, malam yang ke-1001, Shahrazad kehabisan cerita. Karena telah keasyikan dengan kisah-kisah Shahrazad, pada akhirnya Shahriyar tidak memenggal kepala Shahrazad, malahan mengangkatnya menjadi istrinya, permaisurinya. Beberapa Versi Hikayat 1001 MalamHikayat 1001 Malam atau dalam bahasa Arabnya, Alf Layla wa Layla, merupakan karya sasta epik yang sangat fenomenal. Tidak ada yang mengetahui siapa penulisnya. Hanya saja, karya tersebut diketahui berdasarkan dari kisah-kisah banyak negeri, misal Arab, Persia, India, Cina, dan Yunani. Dan diperkirakan kisah-kisah tersebut berasal atau dituliskan dari abad ke-8 hingga 12, pada era keemasan Islam. Di era kepemimpinan Harun Ar-Rasyid, Kekhalifahan Abbasiyah di Bahgdad. Ketika itu, Bahgdad adalah kota metropolitan, banyak pedagang dari penjuru dunia datang singgah, sehingga pertukaran ide atau kisah-kisah pun terjadi. Karya sastra epik ini merupakan kumpulan cerita rakyat yang diwariska turun temurun dari satu generasi ke gerenasi berikut sepanjang peradaban manusia. Ceritanya berbingkai yang sambung menyambung, kemudian menampilkan beragam tokoh yang berbeda-beda. Temanya pun begitu kaya, dari kisah legenda, dongeng, fabel, dan roman. Kelahiran atau kemunculan karya hebat ini memiliki beberapa versi. Kalau menurut Dawood dan William Harvey dalam buku Tales from the Thousand and One Nights mengatakan bahwa Hikayat 1001 Malam merupakan sastra epik berasal dari kebudayaan India, Persia, dan Arab. Para pencerita muslim menambahi dan mengadopsi cerita dengan nuansa lokal Duncan Black MacDonald, orientalis Amerika, dalam artikel "The Earlier History of the Arabian Nights" pada Journal of the Royal Asiatic Society edisi 1 Juli 1924, bahwa versi Hikayat 1001 Malam diterjemahkan di Eropa pada abad ke-18 mempunyai beberapa perbedaan dengan terjemahan yang adalah Antoine Galland, orientalis Prancis, yang pertama memperkenala Hikayat 1001 Malam kepada publik Eropa. Ia bawa Hikayat tersebut pada awal abad ke-18. Sekitar 11 tahun, Galland menerjemahkan dan penerbitkan koleksi sepanjang 12 volume. Seri terjemahannya diberi judul Les Mille et Une Nuits, Contes Arabes, Traduits en Eropa, kisah-kisah tersebut digemari oleh kebanyakan warga Eropa. Pada abad awal ke-18, warga Eropa sudah doyan baca buku. Dan sudah banyak karya sastra epik hadir. Hikayat 1001 Malam dalam Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia juga mengambil bagian untuk menerjemahkan karya yang memuat kisah Aladin itu, walau sekitar tiga abad kemudian, seperti Mizan dan Qisthi Press menerbitkan edisi lengkapnya. Sedangkan ada penerbit lain yang hanya menerbitkan "sepilihan kisah terbaik", seperti Penerbit Katta dengan judul The Arabian Nights Kisah-Kisah Fantastis 1001 Malam 2011; Penerbit Elex Media Komputindo menerbitkan dengan judul One Thousand and One Arabian Nights Kisah 1001 Malam 2008 dan sepuluh tahun kemudian pada 2018 Elex menerbitkan lagi dengan judul Fairy Tales from the Arabian terbaru dari penerbit Divapress dengan berani ambil risiko menerbitkan edisi lengkapnya sejak Agustus 2018. Bahkan, menurut Cep Subhan KM, esais dan penerjemah, dalam esainya "1001 Malam Cerita Lisan dan Nama Baru tanpa Selamatan", menyebutkan ada beberapa kisah di dalam Hikayat 1001 Malam sudah diterjemah ke bahasa Sunda."... beberapa pilihan ceritanya dalam bahasa Sunda misalnya bisa ditemukan dalam 5 jilid buku tipis Lalakon Saepulmuluk 6 cerita, Palika Jeung Jin 9 cerita, Istri Pelit 2 cerita, Anis Aljalis, dan Buah Koldi 6 cerita. Dalam pengantar buku-buku tersebut Ajip Rosidi mengatakan bahwa kemungkinan penyaduran dilakukan tidak dari bahasa Arab melainkan dari bahasa Belanda."Proyek penerjemahan seperti itu baguslah adanya, sebab ilmu pengetahuan di luar bisa diakses oleh orang Indonesia. Apalagi terjemahan sastra seperti Hikayat 1001 Malam akan menstimulus imajinasi bagi pembaca.
. 456 139 290 89 88 216 60 488
cerita hikayat 1001 malam berlatar belakang di kerajaan