2 I Struktur Cerita Rakyat Sumatra Motif Penjelmaan . 7 2.2 Struktur Cerita Rakyat Jawa Motif Penjelmaan 23 2.3 Struktur Cerita Rakyat Kalimantan Motif Penjelmaan 34 2.4 Struktur Cerita Rakyat Sulawesi Motif Penjelmaan . . 43 BAB Ill FUNGSI MOTIF PENJELMAAN DALAM CERJT A RAKY AT NUS ANT ARA . . ... . . .. . 54 3. Kisah Nyai Balau Kehilangan Anak Kalimantan TengahKisah Nyai Balau Kehilangan Anak Kalimantan Tengah Dulu, di daerah Tewah, Kabupaten Kapuas,...Read More Asal Mula Danau Malawen Kalimantan TengahKisah Asal Mula Danau Malawen Kalimantan Tengah Alkisah, di tepi sebuah hutan di daerah...Read More Kisah Ambun Dan Rimbun Kalimantan TengahKisah Ambun Dan Rimbun Kalimantan Tengah Konon, pada zaman dahulu kala, di sebuah kampung di...Read More Sangi Sang Pemburu Kalimantan TengahKisah Sangi Sang Pemburu Kalimantan Tengah Pada zaman dahulu kala, di Kalimantan Tengah,...Read More Kutukan Raja Pulau Mintin Kalimantan TengahKisah Kutukan Raja Pulau Mintin Kalimantan Tengah Konon zaman dahulu kala, terdapat sebuah...Read More Kisah Si Bideng Kalimantan TengahKisah Si Bideng Kalimantan Tengah Di sebuah kampung di daerah Kalimantan Tengah, hiduplah...Read More kumpulancerita rakyat Kalimantan Tengah. 4,399 likes · 4 talking about this. kumpulan cerita dayak kalteng dan kumpulan humor bahasa dayak
Kutukan Raja Pulau Mintin adalah latar dari Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Legenda Buaya dan Naga. Cerita rakyat dari Kalimantan Tengah ini masih di percaya masyarakat sampai saat ini. Jika kalian pernah pergi ke Kalimantan Tengah kalian akan menemui Sungai Kapuas, pasan Kakak kalian harus selalu berhati-hati. Ingin tau alasan dari pesan Kakak tadi? Ada hubungannya dengan kisah ini. Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Kutukan Raja Pulau Mintin Dahulu kala, ada sebuah kerajaan kecil di Pulau Mintin, Kalimantan Tengah. Kerajaan itu dipimpin oleh raja yang arif bijaksana. Kehidupan rakyatnya terjamin dan sejahtera. Rakyat sangat mencintai raja dan permaisuri. Suatu saat, permaisuri terserang penyakit aneh dan akhirnya meninggal dunia. Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah Legenda Raja sangat berduka cita. Ia menjadi kehilangan semangat dalam menjalankan pemerintahan. Oleh karena itu, ia bermaksud untuk pergi berlayar guna menghapus kesedihan hatinya. Saat mengutarakan rencananya, penasihat kerajaan bertanya, “Lalu siapakah yang akan menjalankan pemerintahan selama Tuan pergi?” Raja berpikir sejenak, lalu menjawab, “Kukira putra kembarku, Naga dan Buaya, mampu menjalankan tanggung jawab ini. Tolong, bantu mereka jika menghadapi kesulitan.” Sang penasihat mengangguk tanda mengerti. Setelah itu, Raja memanggil kedua putra kembarnya. “Anak-anakku, Ayahanda akan pergi berlayar sejenak. Sepeninggal ibu kalian, Ayah merasa kehilangan semangat hidup. Jadi Ayah pikir, ada baiknya jika Ayah pergi sejenak menenangkan diri. Untuk itu, Ayah minta kalian untuk menjalankan pemerintahan selama kepergian ayah,” pesannya. Meski Naga dan Buaya adalah kembar, sifat keduanya sangat bertolak belakang. Buaya yang bersifat baik dan pemurah, menjawab permintaan ayahnya, “Jangan khawatir, Ayah. Pergilah, Ananda berharap Ayah selamat dalam perjalanan dan pulang dalam keadaan yang lebih baik.” Sedangkan Naga yang sifatnya bertolak belakang dengan adiknya, merasa kalau permintaan ayahnya itu sebagai beban. “Hmm, tapi tak apalah. Jika Ayah tak ada, aku bisa menggunakan harta kerajaan untuk bersenang-senang,” pikirnya dalam hati. Ya, Naga memang senang berfoya-foya, ia tidak pernah memikirkan kepentingan orang lain. Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Kutukan Raja Pulau Mintin Setelah Raja berangkat, Naga mulai berulah. la tak mau mendampingi Buaya menjalankan pemerintahan. Sehari-hari, kerjanya hanya tidur-tiduran dan bersenang-senang. Ia bahkan memaksa penasihat kerajaan untuk memberinya uang setiap hari. Dan semua uang itu ia habiskan untuk berjudi. Karena kesal dengan tingkah laku kakaknya Buaya lalu menghadap penasihat kerajaan untuk menegur Naga. Namun, Naga tak mengindahkan segala nasihat. Ia bahkan mengancam akan melaporkan penasihat kerajaan pada ayahnya. “Aku akan bilang pada ayah bahwa kau yang menghambur-hamburkan uang kerajaan. Ayah pasti lebih percaya pada anaknya sendiri,” kata Naga dengan sombong. Penasihat kerajaan pun tak berani menasihati Naga lagi. Hari berganti hari, tingkah laku Naga semakin menjadi-jadi. Bersama para pengawalnya, ia bahkan mendatangi rumah-rumah penduduk dan memaksa mereka untuk membayar pajak yang besar. Mendengar tindak tanduk Naga, Buaya menjadi sangat marah. Tanpa membuang waktu ia mendatangi Naga lalu menegurnya. “Naga, apa yang kau lakukan? Bukankah kau seharusnya menjalankan amanah yang diberikan Ayah?” Sambil tertawa-tawa, Naga mengejeknya, “Buaya, kau memang pengecut. Apa gunanya jadi raja jika tak bisa bersenang- senang? Ha… ha… ha…,” Buaya tak tahan lagi. Ia bertekad untuk menghentikan segala tindak-tanduk Naga. Namun, Naga pasti tak akan menyerah begitu saja. Dengan segenap kekuatannya, ia melawan Buaya. Pertempuran pun tak terelakkan. Dengan membawa pasukan masing-masing, mereka bertempur habis-habisan. Korban pun berjatuhan. Banyak pengawal yang mati sia-sia. Di tengah perjalanannya, hati Raja gundah- gulana. Ia merasa sesuatu sedang terjadi di kerajaaannya. Beliau lalu memerintahkan awak kapal untuk pulang. Firasatnya benar. Sesampainya di kerajaan, ia melihat mayat bergelimpangan di mana-mana. Belum hiiang rasa herannya, la melihat kedua putra kernbarnya sedang bertarung. “Apa-apaan ini?” teriaknya. Naga dan Buaya serentak menoleh pada ayahnya. Mereka Iangsung menghentikan pertarungan. Buaya menghampiri raja dan berkata, “Ampun Ayah, Ananda hanya ingin menghentikan tindakan Naga yang semena-mena.” “Bohong! Ia iri padaku Ayah. Ia ingin menjadi raja tunggal. Ia ingin membunuhku,” teriak Naga. Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah “Apa pun itu, kalian telah menyia-nyiakan kepercayaan Ayah pada kaIian. Lihatlah, berapa banyak korban yang jatuh gara-gara ulah kalian?” jawab raja dengan marah. Langit menghitam dan petir menggelegar ketika raja berteriak meluapkan amarahnya. “Demi ibumu, aku harus menghukum kalian! Buaya, jadilah kau seekor buaya. Ayah tahu tujuanmu baik, melindungi rakyat. Tapi kau juga menyengsarakan mereka, maka tinggallah di pulau ini dan jagalah rakyat dari serangan musuh!” Seketika berubahlah Buaya menjadi seekor buaya yang diiringi suara petir yang terus menggelegar. Melihat adiknya berubah menjadi buaya, Naga pun ketakutan. “Ampun Ayah, maafkan aku.” Raja memandang anaknya dengan rasa penyesalan. “Naga, jadilah kau naga yang sesungguhnya. Karena kesalahanmu, semuanya menjadi kacau. pergilah dari pulau ini, tinggallah di Sungai Kapuas. Tugasmu adalah menjaga Sungai Kapuas agar tidak ditumbuhi cendowan bantilung!” Dalam sekejap, Naga pun berubah menjadi seekor naga. la pergi meninggalkan ayahnya dan tinggal di Sungai Kapuas seumur hidupnya. Pesan moral dari Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Legenda Buaya dan Naga untukmu adalah Patuhilah nasihat orangtua. Jangan menyia-siakan kepercayaan yang mereka berikan padamu. Baca Cerita Rakyat Kalimantan Tengah sebelumnya yaitu Legenda Hantuen
KumpulanCerita Rakyat , Legenda , Dongeng , Cerpen , Gurindam , Puisi Nusantara Indonesia Dari Sabang Sampai Marauke Demikian cerita Dohong dan Tingang dari daerah Kalimantan Tengah. Cerita di atas termasuk kategori dongeng yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Sedikitnya ada dua pesan
Jumlah Pengunjung 34,200 Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah – Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Kota Palangkaraya. Berdasarkan sensus tahun 2010, provinsi Kalimantan Tengah ini memiliki populasi jiwa, yang terdiri atas laki-laki dan perempuan. Tiga etnis dominan di Kalimantan Tengah yaitu etnis Dayak 46,62%, Jawa 21,67% dan Banjar 21,03%. Baca juga Inilah 5 Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang harus kamu tahu peta kalimantan tengah – foto Kawasan utama etnis Dayak yaitu daerah hulu dan pedalaman, Kawasan utama etnis Jawa yaitu daerah transmigrasi dan Kawasan utama etnis Banjar yaitu daerah pesisir dan perkotaan. Kalimantan Tengah Juga Memiliki Banyak Sekali Legenda Dan Cerita Rakyat Yang Masih Ipertahankan Turun Temurun Hingga Sekarang. Dari Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Tersebut Bahkan Diantaranya Masih Sering Kita Dengar Saat Menceritakan Sesuatu Tempat Di Beberapa Daerah Di Kalimantan Tengah Yang Masih Menjadi Misteri. Berikut Ini 5 Cerita Rakyat Dari Kalimantan Tengah Yang Paling Populer. 1. Asal Usul Pulau Nusa Asal Usul Pulau Nusa Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang tekenal yang pertama adalah tentang Asal Usul Pulau Nusa. Di pinggir Sungai Kahayan hidup seorang pemuda bernama Nusa. Nusa hidup bersama istri dan seorang adik ipar laki-laki. Suatu hari, Nusa dan adik iparnya pergi berburu ikan dengan menyusuri sungai kecil di dekat Sungai Kahayan. Karena di tengah perjalanan ada pohon tumbang yang menghalangi perjalanan mereka, Nusa memutuskan berburu ke hutan. Di hutan, Nusa menemukan sebuah telur besar. Ia dan adik iparnya kemudian membawa telur itu pulang. Sesampainya di rumah, istri Nusa terheran-heran melihat telur yang begitu besar. Ia khawatir telur itu akan mendatangkan marabahaya. Nusa marah dan memutuskan untuk memakan telur itu untuk dirinya sendiri. Ternyata benar telur ini memunculkan malapetaka bagi Nusa, seluruh tubuhnya dipenuhi bercak merah yang panas dan gatal. Makin lama, bercak-bercak merah itu berubah menjadi sisik. Karena tubuhnya terasa panas, Nusa meminta adik iparnya untuk memasukkannya ke dalam Sungai Kahayan. Betapa terkejutnya semua orang, ketika tubuh Nusa masuk ke sungai, Nusa berubah menjadi seekor naga yang sangat besar. Nusa kemudian berpesan kepada istrinya bahwa akan datang hujan lebat disertai badai, dan meminta istrinya beserta warga lain untuk mengungsi. Malamnya, hujan lebat turun dan membuat Sungai Kahayan banjir. Tubuh Nusa terbawa arus hingga muara Sungai Kahayan. Singkat cerita, Naga Nusa mati diserang ribuan ikan di Sungai Kahayan. Tubuhnya habis dan menyisakan tulang belulang yang lambat laun ditumbuhi semak dan pepohonan. Lama kelamaan kerangka Naga Nusa berubah menjadi pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Nusa. 2. Asal Usul Danau Malawen Asal Usul Danau Malawen – foto Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang tekenal berikutnya adalah asal usul danau melawan. Dahulu kala dikisahkan ada seorang pemuda bernama Kumbang Banaung. Ia adalah seorang pemuda yang tampan. Ia hidup bersama kedua orangtuanya yang sudah tua dan hidup sangat sederhana. Namun ia adalah seorang anak yang suka bertindak kasar dan memaksa kepada orangtuanya. Ketika ayahnya sedang sakit keras, Kumbang memaksanya untuk menemani dirinya pergi berburu yang tentu saja ditolak. Meskipun dengan bersungut-sungut, akhirnya Kumbang pergi berburu seorang diri. Sebelum ia pergi, ayahnya memberikan sesuatu kepadanya. “Bawalah ini. Ini adalah piring malawen. Jika kau mengalami kesulitan, lemparkanlah piring ini. Kelak kau akan tertolong.” kata sang ayah. Baca juga Ini dia Cerita Rakyat Kalimantan Selatanyang paling terkenal Legenda Danau Malawen Kumbang pun pergi berburu. Tak disangka, di kejauhan ia melihat sebuah desa. Ia berjalan memasuki desa tersebut yang bernama Desa Sanggu. Di sana sedang diadakan semacam pesta rakyat untuk merayakan masa perubahan anak gadis Kepala Desa dari gadis kecil ke ambang kedewasaan. Gadis cantik jelita itu bernama Intan. Seketika, Kumbang jatuh cinta kepada Intan. Keesokan harinya, Kumbang kembali pamit untuk pergi berburu. Padahal, ia pergi ke Desa Sanggu. Akhirnya, Kumbang berhasil berkenalan dengan Intan dan mereka pun sepakat menjalin kasih. Suatu hari, Intan menceritakan bahwa ia telah dijodohkan dengan seorang pengusaha rotan yang kaya raya. Kumbang yang gundah pulang untuk menemui kedua orangtuanya. Kepada orangtuanya ia mengutarakan niatnya untuk segera melamar Intan. Ayah dan Ibu Kumbang merasa keberatan karena perbedaan status sosial. Namun Kumbang bersikeras dan memutuskan ke Desa Sanggu untuk menemui Intan. Ia mengajak Intan untuk pergi dari desa, dan Intan menyetujuinya. Warga yang melihat mereka, berusaha mengejar kedua sejoli tersebut. Dalam kejaran warga, tiba-tiba Kumbang ingat akan benda sakti yang diberikan ayahnya, piring malawen. Segera saja ia melempar piring itu ke tepi sungai. Ajaib sekali, piring tersebut berubah menjadi besar. Kumbang dan Intan naik ke atas piring untuk menyeberang sungai. Mereka bernapas lega, karena mereka selamat dari kejaran warga. Namun, ketika sampai di tengah sungai, tiba-tiba terjadi badai dahsyat disertai petir menyambar dan hujan yang sangat lebat. Piring malawen itu pun terbalik. Sungai itu kemudian menjelma menjadi sebuah danau. Masyarakat kemudian menamakannya dengan Donau Malawen. Konon kabarnya, Kumbang dan Intan berubah menjadi sepasang buaya putih penunggu danau tersebut. 3. Legenda Hantuen Legenda Hantuen – Source Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah lainnya yang cukup terkenal adala Legenda Hantuen. Cerita berawal dari seorang gadis cantik bernama Tapih yang kehilangan topinya di Sungai Rungan. Tapih dan ayahnya kemudian menyusuri Sungai Rungan hingga sampai di Desa Sepang Simin. Ternyata topi Tapih ditemukan oleh pemuda desa itu, yang bernama Antang Taung. Ayah Tapih menawarkan hadiah kepada Antang Taung, namun Antang Taung justru meminta imbalan berupa menikahi Tapih. Namun Tanpa ragu, Tapih menerima pinangan tersebut dan pesta pernikahan pun digelar dengan meriah. Adat istiadat setelah menikah yang mengharuskan pengantin tinggal di rumah orangtua masing-masing secara bergantian dirasa berat karena jarak kedua desa yang jauh. Akhirnya mereka memutuskan untuk membuat jalan pintas antara kedua desa. Dan para Penduduk kedua desa bergotong royong membangun jalan, bahkan mereka mendirikan pondok untuk beristirahat kala lelah. Namun, berkali-kali makanan dan barang-barang di pondok itu raib. Ternyata seekor siluman angkes yang mencurinya. Warga pun menangkap siluman tersebut. Si siluman meminta ampun dan memohon untuk dilepaskan dan menjanjikan untuk membantu warga menyelesaikan pekerjaan jalan dalam waktu tiga hari. Semua orang pun setuju dan siluman angkes tersebut menepati janji. Siluman angkes yang dapat menjelma menjadi pemuda tampan itu pun membuat Tapih dan Antang Taung terkagum-kagum. Dan akhirnya Mereka memutuskan untuk menjadikannya anak angkat. Suatu hari, dikabarkan bahwa Tapih sedang mengandung. Ia mengidam makan ikan tomang. Antang Taung pun segera ke sungai untuk menangkap seekor ikan tomang. Namun ternyata ikan itu menjelma menjadi seorang bayi perempuan yang cantik. Dengan suka cita, Antang Taung menyerahkannya pada Tapih. Bayi itu tumbuh dengan cepat dan menjadi seorang gadis cantik. Ia dan siluman angkes saling jatuh cinta dan akhirnya menikah dan melahirkan seorang bayi. Sayangnya, tak berapa lama bayi tersebut meninggal. Begitu pun dengan bayi yang dikandung Tapih. Sesuai adat istiadat, kuburan bayi akan digali kembali. Ketika kuburan bayi kedua manusia jelmaan tersebut digali, yang ada adalah tulang belulang ikan. Sepasang siluman itu pun meninggalkan desa dengan rasa malu. Mereka memutuskan untuk tinggal di hutan dan melahirkan banyak keturunan di sana. Keturunan mereka disebut dengan hantuen. Hantuen dipercaya mewujud manusia pada siang hari dan berubah menjadi hantu tanpa tubuh yang mengincar darah bayi di malam hari. 4. Patung Abeh patung abeh – oto Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah selanjutnya adalah cerita rakyat yang berjudul Patung Abeh. Zaman dahulu kala di pedalaman Kalimantan Tengah, hiduplah seorang janda dan anaknya. Mereka hidup dengan berkebun atau berladang di pedalaman. Mereka hidup miskin, sementara si anak baru berusia lima tahun. Suatu hari, mereka benar-benar kehabisan beras hingga si anak merengek-rengek kelaparan. Sang ibu berusaha bekerja tiada henti agar anaknya bisa makan. Namun sayang, ketika makanan sudah tersedia, anaknya telah pergi tanpa jejak. Dalam keadaan bingung sang ibu menutup pintu rumah, lalu muncullah si anak dari balik pintu dengan wajah yang tersenyum sembari berkata, “Ibu, biarlah Abeh melupakan segalanya.” Kemudian sosok anak itu hilang dan hanya meninggalkan sebuah patung yang berkilauan dengan wajah mirip dengan Abeh, anak perempuan itu. Dengan penuh duka, sang ibu mengambil patung tersebut dan menyimpannya baik-baik. Patung itu kemudian dikenal dengan nama patung Abeh. Baca juga Inilah Cerita Rakyat dari Kalimantan yang terkenal inilah 6 Tari Adat Tradisional Dari Kalimantan Tengah yang indah 5. Asal Usul Burung Elang Asal Usul Burung Elang Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang juga sering didengar adalah Asal Usul Burung Elang. Pada suatu hari, Raja Sangiang sakit dan meminta anaknya untuk mencari tabib yang telah terkenal dengan obat mujarabnya. Ia segera berangkat keluar desa dan meminta tabib untuk datang ke rumahnya. Namun tabib justru berkata, “ayahmu sudah sembuh!” Sang anak tidak percaya begitu saja, karena ketika ia bereangkat, ayahnya masih dalam keadaan sakit. Akhirnya si tabib memberikan sebuah kipas seraya berkata, “kalau setibanya di sana ayahmu masih sakit, kipaslah ayahmu dengan kedua kipas ini.” Si anak pun pulang dengan perasaan kecewa karena tidak berhasil membawa tabib ke rumah. Namun sungguh ajaib, sesampainya di rumah memanglah ayahnya telah sembuh seakan-akan tidak pernah sakit. Si anak senang ayahnya telah sembuh, namun kecewa karena merasa usahanya mencari tabib sia-sia belaka. Sang ayah yang melihat kekecewaan anaknya pun bertanya, apa yang dipesankan tabib. Anaknya menjawab sesuai yang dipesankan kepadanya. “Kalau begitu kipaslah aku dengan kedua kipas itu,” Raja Sangiang berkata. Namun anaknya menolak dengan mengatakan, “Ah, tak perlu lagi. Ayah sudah sembuh.” Kemudian sang anak membuang kedua kipas tersebut. Kedua kipas itu melayang tinggi ke langit dan menjelma menjadi sepasang burung yang belum pernah dijumpai sebelumnya, dan kini dikenal dengan nama burung elang. ** Itula tadi beberapa Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah yang tekenal yang hingga sekarang masih sering diceritakan. Semoga membantu kalian yang sedang mencari artikel tentang cerita rakyat.
tentangcerita rakyat dari seluruh wilayah Indonesia. Cerita Puruk Batu Suli ini merupakan kisah yang disadur dari salah satu kumpulan cerita rakyat Kalimantan Tengah karya A.F. Nahan dan hasil penelitian karya sastra oleh rekan-rekan dari Balai Bahasa Kalimantan Tengah. Cerita ini tidak dapat penulis selesaikan tanpa bantuan berbagai pihak.
Jika pada cerita rakyat dari Kalteng yang kakak ceritakan sebelumnya berkisah mengenai asal usul Pulau Nusa, maka pada malam hari ini Kakak akan bercerita mengenai asal muasal Danau Malawen. Konon Danau ini terbentuk dari sepasang kekasih yang suka membantah perintah orang tua. Ingat yah adik-adik, jangan sampai seperti mereka. Kita harus patuh dan sayang kepada kedua orang tua kita. Jangan sampai dongeng rakyat Kalimantan tengah yang Kakak ceritakan saat ini terjadi pada kalian. Cerita Rakyat dari Kalteng Asal Usul Danau Malawen Dahulu kala, ada seorang pemuda bernama Kumbang Banaung. Ia adalah seorang pemuda yang tampan. Ia hidup bersama kedua orangtuanya yang sudah tua dan hidup sangat sederhana. Sifat Kumbang tidak serupawan wajahnya. Ia sering bertindak kasar kepada orangtuanya dan selalu memaksakan kehendak. Ketika ayahnya sedang sakit keras, Kumbang memaksanya untuk menemani dirinya pergi berburu. “Tidakkah kau kasihan kepada ayahmu yang sedang sakit ini, Nak?” tanya ibunya dengan sedih, “Kau pergilah sendiri, Ibu akan membawakan kau bekal makanan ” Meskipun dengan bersungut-sungut, akhirnya Kumbang pergi berburu seorang diri. Sebelum ia pergi, ayahnya memberikan sesuatu kepadanya. “Bawalah ini. Ini adalah piring malawen. Jika kau mengalami kesulitan, lemparkanlah piring ini. Kelak kau akan tertolong.” kata sang ayah. Kumbang pun pergi berburu. Ia menyusuri hutan lebat. Ketika semakin jauh ke dalam hutan, ia tersesat. Kumbang pun segera mencari-cari jalan keluar dari hutan tersebut. Cerita Rakyat dari Kalteng Asal Usul Danau Malawen Tak disangka, di kejauhan ia melihat sebuah desa. Lalu, ia berjalan memasuki desa yang bernama Desa Sanggu. Di sana sedang diadakan semacam pesta rakyat untuk merayakan masa perubahan anak gadis Kepala Desa dari gadis kecil ke ambang kedewasaan. Gadis cantik jelita itu bernama Intan. Kumbang terkagum-kagum melihat kecantikan gadis itu. Ketika ia kembali ke rumahnya, wajah Intan masih terbayang-bayang. Keesokan harinya, Kumbang kembali pamit untuk pergi berburu. Padahal, ia pergi ke Desa Sanggu. Sesampainya di desa itu, ia berusaha mencari jalan agar bisa berkenalan dengan Intan. Akhirnya, Kumbang berhasil berkenalan dengan Intan dan mereka cukup lama berbincang-bincang. Dari sikapnya, ternyata Intan juga menyimpan rasa terhadap Kumbang. Mereka pun sepakat menjalin kasih. Sejak saat itu, Kumbang semakin sering pergi ke Desa Sanggu untuk menemui Intan. Hal itu berlangsung berkali-kali, sehingga menimbulkan kecurigaan warga. Mereka menganggap sikap Intan dan Kumbang tidak memberikan contoh yang baik bagi para gadis-gadis di desa itu. Suatu hari, Intan menceritakan masalah yang dihadapinya kepada Kumbang. Ternyata, ia telah dijodohkan dengan seorang pengusaha rotan yang kaya raya. Kumbang menjadi gundah. Lalu, ia pulang untuk menemui kedua orangtuanya. Kepada orangtuanya ia mengutarakan niatnya untuk segera melamar Intan. Ayah dan Ibu Kumbang merasa keberatan. “Jangan berharap terlalu tinggi, Anakku. Gadis itu berasal dari keluarga terpandang. Kita tidak sebanding dengan mereka” ujar ibunya. Namun, Kumbang tetap bersikeras, “Intan harus menjadi istriku!” Kemudian, anak muds itu pergi ke Desa Sanggu dan menemui Intan. “Adinda, tidak ada satu pun yang menyetujui pernikahan kita. Sebaiknya, kita pergi saja,” ujar Kumbang. Intan juga menyetujui ajakan Kumbang. Mereka pergi mengendap-endap meninggalkan rumah Intan. Ternyata, gerak-gerik mereka sudah diamati oleh beberapa warga. “Hei, lihat! Itu kan Kumbang dan Intan.” seru warga yang melihat. Intan ketakutan. Ia khawatir warga akan menghukum dan mempermalukannya. Kumbang tak kalah paniknya. Mereka mempercepat langkah dan menghindari kejaran warga Tiba-tiba, Kumbang ingat akan benda sakti yang diberikan ayahnya, piring malawen. Segera saja ia melempar piring itu ke tepi sungai. Ajaib sekali, piring tersebut berubah menjadi besar. Kumbang dan Intan naik ke atas piring untuk menyeberang sungai. Mereka bernapas lega, karena mereka selamat dari kejaran warga. Mereka berdua tertawa gembira. Namun, ketika sampai di tengah sungai, tiba-tiba terjadi badai dahsyat disertai petir menyambar dan hujan yang sangat lebat. Piring malawen tidak mampu menahan gelombang dan cuaca seburuk itu. Piring itu pun terbalik. Sungai itu kemudian menjelma menjadi sebuah danau. Masyarakat kemudian menamakannya dengan Donau Malawen. Konon kabarnya Kumbang dan Intan berubah menjadi sepasang buaya putih penunggu danau tersebut. Pesan moral dari Cerita Rakyat dari Kalteng Kalimantan Tengah adalah nasihat orangtua harus didengarkan dan dikerjakan demi kebaikan kita sendiri. Ikuti kisah rakyat dari Kalteng lainnya pada artikel kami berikut ini Cerita rakyat Kalimantan Tengah serta Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah Buaya dan Naga. Prosesini umumnya terjadi dalam setting informal kehidupan masyarakat Dayak Benuaq, misalnya dalam ritual pengobatan, berbagai pesta, dan peristiwa-peristiwa lain, bukan dalam sebuah setting Berikut ini kumpulan cerita rakyat, dongeng, dan legenda yang ada di tengah-tengah masyarakat Provinsi Kalimantan Kalimantan Tengah beribukota di kota Palangkaraya dan memiliki semboyan Isen Mulang yang memiliki arti Pantang dikumpulkan dari berbagai sumber lihat referensi. Jika ada cerita terbaru, akan segera ditambahkan. Semoga bermanfaat. Kredit foto C. Buddingh, wikimedia 1. Kutukan Raja Pulau Mintin Konon zaman dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan di Pulau Mintin daerah Kahayan Hilir, Kalimantan Tengah. Kerajaan tersebut terkenal sebagai kerajaan makmur dan damai karena dimpimpin oleh seorang raja adil arif bijaksana. Referensi Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Buku Pintar. Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, Seru.
Beberapatransformasi artis pun seakan menjadi soritan dan selalu diperbincangkan It was also an announcement years in the making For him, being the world's numer one rank, playing that online game, was his very life Cerita tv dulu2 zaman kanak-kanak era 70an dan 80an; Bab 20 dan Penerbitan Novel 13 tahun yang lalu Wagheih N9 Utah Football
. 18 136 239 37 95 313 138 369

kumpulan cerita rakyat kalimantan tengah